[ENGLISH VERSION]

STRONG AND DURABLE: BORNEO IRONWOOD
By: Syafira Salsabella A. Achmad
COOP 38 Plant Culture Badak LNG

Image

Did you know, that Indonesia's forests are known as a source of timber for international trade, there are around 120 families consisting of 267 species of high-quality wood-producing trees (BAPPENAS,2003). Of the many types of Indonesian timber products, one of the most important is ulin. Ulin tree (Eusideroxylon zwageri) is one of the most famous trees from the forests of East Kalimantan with characteristics of hard and strong wood, dark color, and resistance to sea water, so it is not strange that its popularly called the ironwood tree.

Ulin trees generally have a height ranging from about 30-35 meters to 50 meters, with a diameter at breast height (DBH) of 60 cm to 120 cm. They have straight, buttressed trunks, dense and round canopies, and horizontally spreading branches. These trees are commonly found in lowland areas. Most of the Kalimantan people refer to ulin wood as "belian." Meanwhile, the Latin name for ulin wood, which is Eusideroxylon zwageri teijsm, always remains popular due to its strength as a construction material.

Hmm, why do you think ironwood has such high durability?

The answer is due to the strong nature of ulin wood and its high durability. Ulin wood with a strong and durable class includes class I or referred to as ulin Wood and is difficult to find a comparison (Sidiyasa & Juliaty, 2003). Ulin wood is also supported by its strength to survive in water. This can also be seen in the culture of the people of Kalimantan who build stilt houses made of ulin material in watery places such as swamps (Wahjono & Imanuddin, 2011). In fact, almost all parts of the house are made with this strong wood. The roof is also made from thin strips of ironwood, called roof shingles. This ironwood is also used as bridge construction, electric poles, floorboards, railroad sleepers, dock piles, waterways, and ship hulls.

Ulin wood can remain intact for hundreds or even thousands of years. Even if it is buried in the ground, it is certainly longer than in the open air, due to the influence of the weather. No wonder that in Kalimantan many ulin wood stems are found buried in the ground but are still intact until now.

Not only is it a fact about its durability, but ulin wood is also beneficial for its surrounding ecology. Ulin wood is the most favorite spot for orangutans to build their nests, you know. Orangutans love to nest in ulin trees and eat the young leaves of ulin trees. Moreover, these trees can also maintain soil fertility and retain water to prevent erosion or landslides in the area. One of the ulin woods that can be found is in the Badak LNG conservation forest area. Here, ulin can be found growing naturally in the conservation forest area IX and has reached maturity. In addition to naturally occurring, the Badak LNG nursery team also cultivates ulin tree planting in the Al Kautsar forest area and urban forests.

The Ulin tree is also an icon of Sangkima Nature Park, the outermost part of Kutai National Park, a lowland tropical rainforest in East Kutai Regency, East Kalimantan and is estimated to be 1,000 years old.

Source: 
1. Lesmana, “Kayu ulin yang langka dan sulit didapatkan (2022)” Accessed on Januari 15th 2024, https://www.dekoruma.com/artikel/65258/manfaat-kayu-ulin#google_vignette.
2. Misyuwe. (2018). Accessed on January 20th 2024 on https://mmc.kalteng.go.id/berita/read/753/pohon-ulin-si-pohon-besi-terkenal-di-kalimantan.
3. Pradjadinata S, Murniati M. (2014). Pengelolaan dan konservasi jenis ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm. & Binn.) di Indonesia. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 11(3): 205-223.
4. Sidiyasa K, Juliaty N. 2003 Pohon-Pohon Ulin dengan Berbagai Aspeknya (Edisi Khusus No. 12). Samarinda (ID): Balai Litbang Kehutanan Kalimantan.
5. Wahjono D, Imanuddin R. 2011. Sebaran,Potensi dan Pertumbuhan / Riap Ulin (Eusideroxylon Zwagery Teisjm & Binn.) di Hutan Alam Bekas Tebangan di Kalimantan. Prosiding Lokakarya Nasional Status Konservasi Dan Formulasi Strategi Konservasi Jenis-Jenis Pohon Yang Terancam Punah (Ulin, Eboni Dan Michelia). Page 5-19.

[VERSI INDONESIA]

KUAT DAN TAHAN LAMA: SI KAYU BESI BORNEO

Apakah kalian tau, bahwasanya hutan indonesia dikenal sebagai sumber kayu perdagangan internasional. Terdapat sekitar 120 famili yang terdiri dari 267 spesies pohon penghasil kayu berkualitas tinggi (BAPPENAS,2003). Dari sekian banyak jenis hasil kayu indonesia, salah satu jenis yang penting adalah ulin. Pohon Ulin (Eusideroxylon zwageri) adalah salah satu pohon yang cukup terkenal dari hutan Kalimantan Timur dengan ciri khas kayu yang keras dan kuat, warna gelap, dan tahan terhadap air laut, sehingga tidak aneh nama lainnya adalah pohon kayu besi. Ulin pada umumnya memiliki tinggi pohon sekitar 30-35 meter sampai 50 meter, dengan diameter setinggi dada yaitu 60 cm hingga 120 cm, memiliki batang lurus berbanir, tajuk berbentuk bulat dan rapat serta memiliki percabangan yang mendatar. Pohon ini banyak ditemukan di daerah dataran rendah. Sebagian besar masyarakat kalimantan menyebut kayu ulin dengan sebutan belian. Sedangkan bahasa latin kayu ulin yang disebut eusideroxylon zwageri teijsm, selalu menjadi primadona karena kekuatannya sebagai bahan baku bangunan.

Hmm, kira- kira kenapa ya kayu ulin memiliki daya tahan tinggi?

Jawabannya karena sifat kayu ulin kuat dan daya awet yang tinggi. Kayu ulin dengan kelas kuat dan awet termasuk kelas I atau disebut sebagai Ironwood dan sulit untuk dicari pembandingnya (Sidiyasa & Juliaty,2003). Kayu ulin juga didukung dengan kekuatannya yang mampu bertahan di air. Hal ini bisa dilihat pula dengan budaya masyarakat Kalimantan yang membuat rumah panggung bermaterial ulin di tempat berair seperti rawa (Wahjono & Imanuddin, 2011). Bahkan, hampir semua bagian rumah dibuat dengan kayu kuat ini. Atapnya juga dibuat dari potongan tipis kayu ulin, disebut atap sirap. Kayu besi ini juga dimanfaatkan sebagai bangunan kontruksi jembatan, tiang listrik, papan lantai, bantalan rel, pancang dermaga, saluran air, juga lambung kapal.

Kayu ulin bisa tetap utuh ratusan bahkan sampai ribuan tahun. Bahkan jika terpendam di tanah tentu usianya lebih lama dibanding di udara terbuka, karena pengaruh cuaca. Tak heran jika di Kalimantan banyak ditemukan batang kayu ulin yang terpendam di tanah namun masih utuh sampai sekarang.

Tidak hanya fakta tentang ketahanannya saja, kayu ulin juga bermanfaat bagi ekologi sekitarnya. Kayu ulin merupakan tempat paling favorit bagi orang utan untuk membuat sarangnya loh. Orang utan akan senang bersarang di pohon ulin dan memakan daun muda dari pohon ulin. Selain itu, pohon ini juga dapat menjaga kesuburan tanah serta menahan air agar tidak terjadi erosi ataupun longsor di daerah tersebut. Salah satu ulin yang dapat kita jumpai berada di area hutan konservasi Badak LNG. Disini ulin dapat ditemukan tumbuh secara alami pada hutan konservasi area IX dan telah berumur dewasa. Selain secara alami, tim nursery Badak LNG juga melakukan budidaya penanaman tanaman ulin pada area hutan al kautsar dan hutan kota.

Pohon ulin juga menjadi ikon Wisata Alam Sangkima, bagian terluar dari Taman Nasional Kutai, hutan hujan tropis dataran rendah di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur dan diperkirakan telah berumur 1.000 tahun.

Daftar Pustaka: 
1. Lesmana, “Kayu ulin yang langka dan sulit didapatkan (2022)” Diakses pada 15 Januari 2024, https://www.dekoruma.com/artikel/65258/manfaat-kayu-ulin#google_vignette.
2. Misyuwe.(2018). Diakses pada tanggal 20 Januari 2024 di https://mmc.kalteng.go.id/berita/read/753/pohon-ulin-si-pohon-besi-terkenal-di-kalimantan.
3. Pradjadinata S, Murniati M. (2014). Pengelolaan dan konservasi jenis ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm. & Binn.) di Indonesia. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 11(3): 205-223.
4. Sidiyasa K, Juliaty N. 2003 Pohon-Pohon Ulin dengan Berbagai Aspeknya (Edisi Khusus No. 12). Samarinda (ID): Balai Litbang Kehutanan Kalimantan.
5. Wahjono D, Imanuddin R. 2011. Sebaran,Potensi dan Pertumbuhan / Riap Ulin (Eusideroxylon Zwagery Teisjm & Binn.) di Hutan Alam Bekas Tebangan di Kalimantan. Prosiding Lokakarya Nasional Status Konservasi Dan Formulasi Strategi Konservasi Jenis-Jenis Pohon Yang Terancam Punah (Ulin, Eboni Dan Michelia). Hal 5-19.
©2024 PT Badak NGL. All Rights Reserved.

Search