[ENGLISH VERSION]

FIERCE BUT COLD, THAT'S A REPTILE
By: Alfi Nur Aidah
COOP 38 Plant Culture Badak LNG

Image

The word reptile is originated from latin term reptans or creeping. That’s right, In Indonesia this animal is well known as “Hewan Melata” or creeping animal. According to KBBI, Melata means moving with stomach sticked to the ground. And that’s true, all reptiles such snake and lizard from ordo Squamata, crocodile from ordo Crocodilia, turtle from ordo Chelonia and animals from ordo Rynchochephalia actually moving like that. Uniquely, Reptiles are cold-blooded animals. What are cold-blooded animals and why are reptiles classified as cold-blooded animals? If you are curious about this, read the next paragraph and find out the facts!!!!

Cold-blooded animals or Poikilotherms is a term for animals that cannot regulate their own body temperature. Reptiles are classified as cold-blooded animals because they have low metabolic system, this situation make reptiles cannot to produce heat from metabolic process, therefore reptiles are very dependent on environmental conditions (Marida and Rhadi, 2022). This low metabolic system occurs because reptiles have a blood circulation system that is different from warm-blooded animals. Reptiles have 4 parted heart consisting of two atriums and two ventricles. The left atrium and right atrium are separated by a partition, while the left and right ventricles’s partition absent. Therefore, the mixing of blood containing a lot of oxygen with blood containing little oxygen can occur in ventricles reptiles (Nopriyanti et al., 2023).

If reptiles are very dependent on environmental temperature, how do reptiles as cold-blooded animals survive in hot or cold environments?

In cold environments, reptiles will usually bask to get sunlight, as research conducted by Wanda Marida and Muhammad Radh who observed reptile behavior. From this research it was found that Komodo spend an average of 2 to 3 hours every day for basking. However, if a reptile is in a very cold environment such as winter season, the reptile will hibernate, of course not hibernation as you think. Hibernation for cold-blooded animals is known as Brumation. Reptiles will look for caves or other warm places to carry out Brumation. Brumation is a way to slow down metabolic processes so they can save energy by reducing the intensity of their movements, because of this process reptiles can live for a few days without food and only rely on their fat reserves (Guschina and Harwood, 2006).

Otherwise, if they are living in a hot environment, reptiles will take shelter, wallow, or bury themselves in the sand for reptiles that live in the desert.

Badak LNG are blessed with an abundant diversity of reptiles, ranging from cicak kayu, tokek berkuku, kadal terbang, ular terbang, buaya muara, etc. In 2023, there are approximately 35 species recorded or 187 individuals whose lives undisturbed because the ecosystem is still natural and protected.

Cold blooded, thick skin, fierce looks, these are the ecosystem balancer creatures called reptiles.

Source: 

1. Guschina, I. A. and Harwood, J. L. (2006) ‘Mechanisms of temperature adaptation in poikilotherms’, FEBS Letters, 580(23), pp. 5477–5483.

2. Marida, W. and Rhadi, M. (2022) ‘Perilaku satwa Liar Pada Kelas Reptilia’, (December).

3. Nopriyanti, R. et al. (2023) ‘Effect of Rote Tortoise Habitat on Morphology and Anatomical Systems of the Body and Government Efforts to Overcome Extinction’, Jurnal Biologi Tropis, 23(4), pp. 133–140.


[VERSI INDONESIA]

SANGAR TAPI DINGIN, ITULAH REPTIL

Nama latin untuk reptil adalah reptans yang atinya melata. Benar, hewan jenis ini lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan hewan melata. Menurut KBBI, melata bermakna bergerak atau berjalan dengan menempelkan perut ke tanah. Dan benar saja, semua hewan melata seperti ular dan kadal dari ordo Squamata, buaya dari ordo Crocodilia, Kura-kura dari ordo Chelonia dan hewan dari ordo Rynchochephalia memang menempelkan perutnya saat berjalan. Uniknya lagi, reptil termasuk dalam hewan berdarah dingin. Apa yang dimaksud hewan berdarah dingin dan mengapa reptil digolongkan menjadi hewan berdarah dingin? Jika penasaran mengenai hal ini, baca paragraf selanjutnya dan temukan faktanya!!!!

Hewan berdarah dingin atau Poikiloterm adalah istilah untuk hewan yang tidak bisa mengatur suhu tubuh nya sendiri. Reptil digolongkan menjadi hewan berdarah dingin karena memiliki sistem metabolisme yang rendah, hal ini mengakibatkan reptil tidak dapat menghasilkan panas dari proses metabolisme tersebut, oleh karena itu reptil sangat bergantung pada keadaan lingkungan (Marida and Rhadi, 2022). Sistem metabolisme yang rendah ini terjadi karena reptil memiliki sistem sirkulasi darah yang berbeda dengan hewan berdarah panas. Reptil memiliki 4 ruang jantung yang terdiri dari dua serambi dan dua bilik. Serambi kiri dan serambi kanan dibatasi oleh sekat sedangkan pada bilik kiri dan kanan tidak. Oleh karena itu, pencampuran darah yang mengandung banyak oksigen dengan darah yang mengandung sedikit oksigen dapat terjadi di bilik jantung reptil (Nopriyanti et al., 2023).

Jika reptil sangat bergantung pada suhu lingkungan, bagaimanakah mekanisme reptil sebagai hewan berdarah dingin dapat bertahan hidup di lingkungan yang panas atau dingin?

Di lingkungan yang dingin reptile biasanya akan berjemur atau basking untuk mendapatkan sinar matahari, seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Wanda Marida dan Muhammad Radh yang mengamati perilaku reptil, dari penelitian tersebut didapatkan jika Komodo menghabiskan rata-rata waktu 2 hingga 3 jam setiap hari untuk berjemur. Namun jika reptil berada pada lingkungan yang sangat dingin seperti negara bersalju reptil akan melakukan hibernasi, tentu bukan hibernasi seperti yang kamu pikirkan. Hibernasi untuk hewan berdarah dingin dikenal dengan nama Brumation. Reptil akan mencari gua atau tempat hangat lain untuk melakukan Brumation. Brumation merupakan cara untuk memperlambat proses metabolisme sehingga dapat menghemat energi dengan cara menurunkan intensitas gerakannya, karena proses itulah reptil dapat hidup berhari-hari tanpa makanan dan hanya mengandalkan cadangan lemaknya saja (Guschina and Harwood, 2006).

Sebaliknya, jika berada di lingkungan yang panas, reptil akan berteduh, berkubang, atau mengubur diri di dalam pasir untuk reptil yang hidup di gurun. Struktur kulit yang tebal dan keras membantunya untuk mengurangi hilangnya air dari dalam tubuh reptil.

Badak LNG sendiri diberi anugerah keanekaragaman reptil yang melimpah, mulai dari cicak kayu, tokek berkuku, kadal terbang, ular terbang hingga buaya muara. Tercatat pada tahun 2023 ada 35 spesies yang terdata atau sebanyak 187 individu yang bebas dan aman hidupnya karena ekosistem yang asri dan terjaga.

Darah dingin, Kulit tebal, tampang sangar, itulah Makhluk ciptaan kuasa penyeimbang ekosistem bernama reptil.

Daftar Pustaka: 

1. Guschina, I. A. and Harwood, J. L. (2006) ‘Mechanisms of temperature adaptation in poikilotherms’, FEBS Letters, 580(23), pp. 5477–5483.

2. Marida, W. and Rhadi, M. (2022) ‘Perilaku satwa Liar Pada Kelas Reptilia’, (December).

3. Nopriyanti, R. et al. (2023) ‘Effect of Rote Tortoise Habitat on Morphology and Anatomical Systems of the Body and Government Efforts to Overcome Extinction’, Jurnal Biologi Tropis, 23(4), pp. 133–140.

©2024 PT Badak NGL. All Rights Reserved.

Search